Menghidupkan Kuliner Kerajaan Majapahit dalam Jamuan Makan Malam yang Artistik dan Bercerita

Kuliner era Kerajaan Majapahit bukan hanya tentang keberagaman cita rasa, tapi juga kearifan lokal Jawa Kuno 'Mitreka Satata' yang menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Masakan dibuat dengan presentasi yang rumit dan dekoratif untuk acara acara khusus, upacara, dan ritual keagamaan. Sebagai penghormatan, Apurva Kempinski Bali dan Javara berkolaborasi mempersembahkan 'Majapahit Imperial Dining' untuk merayakan sekaligus cara untuk menghidupkan warisan Majapahit.

Menu yang dikurasi khusus untuk 'Majapahit Imperial Dining' menampilkan 'Urap Hayuyu' yang melambangkan harmoni dengan biji bijian yang tidak biasa seperti Jewawut. Kemudian 'Rawon Lembu' yang diperkaya dengan Kluwek (Pangium) karena kuahnya yang gelap. Sementara 'Botok Iwak' menghormati setiap bagian dari kelapa. 'Manuk Urang Manggar' dengan rasa jeruk dan pedas dari Lada Andaliman.

Media Center TPN Ganjar Mahfud Dipadati Para Pendukung, Ramai ramai Nobar Debat Cawapres Soal Debat Capres: Jokowi Lempar Kritik,TPN Ganjar Mahfud Ungkit Prabowo Serang Anies Turun Tajam, Harga Emas Hari Ini Dibuka Dengan Harga Rendah, Segini Harga Emas Rabu 17 Januari 2024

Debat Capres cawapres Selanjutnya, Moderator Bisa Meluruskan Pertanyaan Akronim Sosok Harris Arthur Hedar, Profesor Kehormatan di UNM yang Punya 12 Gelar Tuai Sorotan Publik Halaman 3 Kubu TPN Ganjar Mahfud Komentari Debat Cawapres Semalam, Singgung soal Tata Krama

Awal Pekan Harga Emas Alami Penurunan Tipis, Segini Rincian Harga Emas Hari Ini 22 Januari 2024 Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabiilitas Capres Terkuat Versi 3 Lembaga Survei Halaman 4 Ada pula 'Jadah Tape' sebagai penghormatan terhadap tradisi jajanan kaki lima Tape Uli di Betawi.

Inti dari menu set adalah nasi Melik Parijatha yang luar biasa nasi unik yang tumbuh di lereng Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, dan dikenal secara eksklusif disajikan kepada raja raja Majapahit. Setiap hidangan disiapkan menggunakan teknik memanggang, memanggang, mengukus, dan menggoreng yang telah lama ada, yang mewujudkan evolusi rasa dan keahlian kuliner sambil menceritakan kisah cita rasa kuno. Para perajin dari mitra dekorasi 'Sustainable Wedding', Designmill.Co, telah menciptakan dekorasi megah yang semakin menghidupkan nuansa era Majapahit untuk makan malam tersebut.

Makan malam disajikan dengan dekorasi artisanal yang ramah lingkungan dan pertunjukan tarian yang mempesona untuk meningkatkan perjalanan pengalaman menarik yang di masa kerajaaan. Terakhir, pertunjukan tari dramatis menambah sensasi malam itu dengan koreografi yang dikurasi khusus oleh Kitapoleng, menceritakan kisah Tribhuwana Tunggadewi, Ratu Majapahit dan ibunda Raja Hayam Wuruk. “Perjalanan kuliner ini merupakan bukti komitmen kami dalam melestarikan dan menghormati warisan budaya Indonesia," ucap Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali.

Pihaknya mengundang para tamu untuk menikmati pengalaman tak terlupakan yang menggabungkan sejarah, cita rasa, dan tradisi sambil menikmati esensi masa lalu Indonesia yang ditinggikan dengan pertunjukan unik. "Ke depannya, menampilkan dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia akan terus dilakukan. bagian dari pengalaman tamu di seluruh resor,” lanjut dia. Helianti Hilman, pendiri Javara Indonesia, mengatakan ‘Majapahit Imperial Dining’ lebih dari sekadar hidangan.

"Ini merupakan penghormatan terhadap sejarah dan cita rasa kami yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kami menghormati masa lalu kami dan memastikan warisan budaya kami terus berkembang," tandasnya.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *