Bulog mempercepat realisasi impor beras yang sudah terkontrak dengan vendor di luar negeri dengan cara memperbanyak jumlah pelabuhan pendaratan untuk pembongkaran muatan kapal pengangkutnya. Upaya ini dilakukan Bulog agar beras impor bisa segera disalurkan. Saat ini Bulog telah mendapatkan kontrak impor beras sebesar 1 juta ton. Kontrak tersebut merupakan bagian dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, selama proses pembongkaran beras impor ini pihaknya berkoordinasi dan mendapatkan dukungan dari Pelindo. Pelindo akan melayani tiga shift (24 jam), sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras dimaksud. Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, saat ini impor beras ditujukan langsung tujukan ke 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia.
"Tadinya hanya 17 pelabuhan, namun dalam rangka percepatan, kita tambah 11 pelabuhan lagi. Jadi, total ada 28 pelabuhan penerima” kata Buwas dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023). Jenderal Calon Panglima TNI, Siapa yang Direkomendasikan Laksamana Yudo Margono ke Jokowi? DPR Bentuk Panja Netralitas TNI, Panglima Laksamana Yudo Margono: Silakan Saja
Bulog Percepat Impor Beras Lewat Penambahan Pelabuhan Penerima Laksamana Yudo Margono Persilakan DPR Bentuk Panja Netralitas TNI untuk Pemilu Latihan Soal PPKN Kelas 2 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda Sripoku.com
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Kurban Sapi Seberat 1,44 Ton Bulog Targetkan 1 Juta Ton Beras Impor Tiba Akhir Tahun 2023 Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4
Buwas juga mengatakan, dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton dari pemerintah ini hanya bisa direalisasikan sebanyak 1 juta ton saja. Blog menghadapi keterbatasan waktu untuk proses importasi, mulai dari proses penyiapan komoditasnya, maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim. “Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja," ungkap Buwas.
Saat ini, stok beras yang dikuasai BULOG sebanyak 1,3 juta ton. "Dengan tambahan kuota impor ini, stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai BULOG jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan," kata Buwas.