Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menanggapi perihal iklan dari salah satu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang menggunakan Artificial Intelligence (AI). Nezar mengatakan, kalau soal pengawasan, Kominfo menyerahkan soal itu ke Bawaslu dan KPU. Ia menyebut Kominfo tidak masuk ke ranah itu. Namun, hal yang menjadi perhatian Kominfo adalah mengantisipasi dari sisi upstream atau dalam proses produksinya.
Ia mengatakan, para pengembang atau pengguna aplikasi AI ini diharapkan bisa menerapkan prinsip transparansi. Sebab, jika sudah masuk ke ranah publik, apalagi untuk membawa pesan tertentu atau hadir sebagai sebuah iklan atau hiburan, bisa memunculkan potensi untuk disinformasi. "Jadi sebaiknya dia berikan label bahwa hasil karya video, suara, ataupun gambar itu dihasilkan oleh AI, sehingga publik tidak terkecoh," kata Nezar kepada wartawan di Jakarta, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Akhirnya Marc Klok Kembali Gabung Persib Bandung, Terlihat Latihan Hari Ini di Sidolig Amanda Manopo Dikabarkan Jalani Operasi Plastik Gara gara Wajahnya Terlihat Berbeda, Ini Jawabannya Ada Paslon Bikin Iklan Pakai Artificial Intelligence, Ini Reaksi Wamenkominfo
Artificial Intelligence Kini Dihadirkan Melalui Prosesor Laptop, Bikin Performa Makin Kencang Kunci Jawaban PAI Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD Halaman 152 153 154, Bab 6: Ayo Berlatih Halaman all Sejumlah Artis Hadiri Peresmian Gedung di Akmil Magelang Oleh Jokowi
Dahlan Dahi: Media Harus Memanfaatkan Artificial Intelligence Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya %27Sangat Tidak Kekurangan%27 Halaman 4 Jika diberi label seperi itu, Nezar bilang publik bisa langsung menangkap bahwa ini merupakan karya AI, sehingga bisa lebih dipahami.
Informasi yang ada di sana pun bisa turut ditanggapi dengan kritis oleh publik. "Saya kira di era di mana teknologi AI begitu gencar diterapkan, yang paling penting adalah keluarga kita bisa menajamkan berpikir kritis dalam melihat semua produk produk yang dihasilkan oleh artificial intelligence," ujar Nezar. Sebelumnya sempat beredar cuplikan video yang menampilkan beberapa anak anak di dalamnya. Anak anak itu tampak tersenyum dengan sambil memegang segelas susu.
Dalam cuplikan lain tampak sajian makanan berada di hadapan anak anak yang digambarkan sedang tersenyum itu. Mendekati akhir video tampak tulisan "Generasi Indonesia Maju", di sebelahnya juga ditampilkan sosok kartun yang tampak seperti salah satu capres Pilpres 2024. Kemudian video ditutup dengan tulisan "Prabowo Gibran 2024 Bersama Indonesia Maju".
Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono buka suara soal pelaporan ke Bawaslu RI atas dugaan melanggar ketentuan kampanye. Diketahui, kelompok masyarakat Radar Demokrasi Indonesia melaporkan pemasangan iklan politik yang menampilkan anak anak di satu stasiun televisi nasional. “Tidak ada anak anak yang dilibatkan dalam pembuatan video iklan tersebut. Ini murni kreasi Artificial Intelligence atau AI dari teks menjadi gambar yang di generate melalui AI,” ujar Budi kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).
Budisatrio menyebut, pihaknya sangat berpegang teguh kepada aturan perundang undang yang berlaku. Satu di antaranya UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. "Dalam pasal 1 poin 1 dijelaskan, Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dalam iklan tersebut tidak ada anak anak dalam artian fisik dan identitas. Tidak ada aktor anak anak," jelasnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga menjelaskan pihak TKN taat dalam melaksanakan melaksanakan Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mengatur tidak diperbolehkannya anak di bawah umur untuk mengikuti kegiatan kampanye ataupun aktivitas politik. “Yang digenerate oleh AI adalah masa depan. Suatu masa dimana anak anak bisa makan minum susu gratis dimana gizi tercukupi. Tidak ada anak anak yang ikut kegiatan kampanye maupun aktivitas kampanye,” jelasnya. Namun, Budisatrio juga memahami jika ada pihak yang belum mengerti tentang kemajuan teknologi hari ini.
“Tim kreatif maupun produksi iklan kami didominasi anak muda tanah air yang sangat terkini dalam mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang digunakan mampu menciptakan animasi dan terlihat realistis. Sehingga ada yang salah paham, kami bisa memahami," katanya. Terkait masalah hukum, TKN menyerahkan hal tersebut kepada proses sistem peradilan Pemilu yang berlaku. “Jika ada teman teman yang berkeberatan tentunya dipersilahkan untuk melapor kepada yang berwenang, misalnya ke Bawaslu. Tapi kami berharap kampanye kita jangan diarahkan lagi ke pola pikir masa lalu. Masa depan ada di sini, dan menuju 2024 itu di bawah Tim Kampanye Prabowo Gibran. Kami bangga menjadi Paslon pertama yang menggunakan Full 100 persen teknologi ini untuk iklan tv kami. Sebuah terobosan," kata Budisatrio.