Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, telah menyerahkan surat pengunduran diri Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengenai surat pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo, Jokowi membenarkan telah menerimanya. Jokowi pun telah Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemberhentian Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan.
"Ya tadi malem sudah diberikan kepada saya dari Mensesneg tentang surat pengunduran diri Pak Menteri Pertanian." "Sudah saya terima," ungkap Jokowi di Presidensial Lounge Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/10/2023). Kini, Jokowi telah menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, sebagai Pelaksana Tugas Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo.
"Penggantinya masih Plt, Plt nya Pak Arief Prasetyo, kepala Badan Pangan Nasional," katanya, Jumat, dilansir Kompas.com . Rekomendasi Multivitamin yang Mudah Ditemukan di Minimarket, Harga Mulai Rp 5 Ribuan Rekomendasi 5 Hotel Murah di Tanjungpinang, Harga Mulai Rp 73 Ribuan & Fasilitasnya Menarik
NASIB Bidan Maya Disebut Pelakor Kini Kena Getahnya, Istri Sah Bahagia Dengar Kabar Terbaru Maya SOSOK Nurhasanah, Wanita Cantik Jadi ODGJ Sejak Remaja, Dikurung Ibu di Kamar, Ini Kisahnya Latihan Soal PPKN Kelas 2 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda Sripoku.com
LIVE SCORE HASIL Timnas Indonesia U20 vs Uzbekistan, Lengkap dengan Daftar Skuad Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4 Lantas, apa alasan Jokowi memilih Arief Prasetyo Adi?
Jokowi mengungkapkan, Arief Prasetyo Adi dipilih sebagai Plt Mentan demi memudahkan pekerjaannya. Menurutnya, kerja kerja Kementerian Pertanian, Bapanas, Perum Bulog, dan Kementerian Perdagangan, harus selalu satu. "Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan karena biasanya kita Bulog, Badan Pangan, Mentan ini, Menteri Perdagangan, ini selalu harus satu, jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan," papar Jokowi.
Sementara itu, kabar perombakan atau reshuffle kabinet semakin jelas setelah Syahrul Yasin Limpo menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mentan, Kamis (5/10/2023). Surat pengunduran diri sebagai Mentan itu diterima langsung oleh Mensesneg Pratikno. Pratikno lalu mengungkapkan, kemungkinan reshuffle kabinet akan terjadi sebentar lagi.
"Ya konsekuensinya gitu (ada reshuffle). Gitu ya," ujarnya di Gedung Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg), Kamis, dikutip dari Kompas.com . Pratikno memaparkan, surat pengunduran diri yang diajukan Syahrul tersebut ditujukan untuk Presiden Jokowi. Sehingga, dirinya segera melaporkan kepada Presiden.
Setelah itu, pihak Kemensetneg menunggu arahan dari Presiden Jokowi. Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengaku mengajukan surat pengunduran diri sebagai Mentan karena tengah menghadapi proses hukum. "Alasan saya mengundurkan diri karena ada proses hukum yang harus saya hadapi," ungkapnya, Kamis, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Syahrul meminta tak dihakimi setelah terseret kasus dugaan korupsi. Sebab, dirinya akan serius menghadapi proses hukum yang berjalan. "Saya harus siap menghadapi secara serius, walaupun saya harap jangan ada stigma dan menghakimi saya dulu."
"Karena tentu biarkan proses hukum berlangsung dengan baik, dan siap saya hadapi," tegas Syahrul Yasin Limpo. Selain itu, Syahrul mengaku membutuhkan waktu setelah melakukan kunjungan kerja di Roma, Italia. "Saya butuh waktu, karena saya baru pulang dari Roma, mendapat penghargaan dunia atas nama Bapak Presiden," katanya.
"Biarkan saya hadapi ini, beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat," lanjut dia. Setelah menyerahkan surat pengunduran diri, Syahrul juga meminta diberi kesempatan dan waktu istirahat. Lalu, terkait pengunduran dirinya karena menghadapi proses hukum, Syahrul berharap tak mengganggu kinerja Presiden Jokowi.
"Beri saya kesempatan, saya belum ada istirahat ini." "Saya tadi juga diperiksa di Polda." "Saya berharap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Bapak Presiden, lebih baik saya mengambil sikap seperti itu," papar Syahrul Yasin Limpo.
Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyidikan dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Seiring dengan penyidikan kasus tersebut, KPK telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9/2023). Dari penggeledahan tersebut, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar rupiah serta 12 pucuk senjata api.
Penyidik pun kembali menggeledah rumah pribadi Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/10/2023). Setelah penggeledahan di rumah Syahrul di Makassar, terlihat penyidik KPK membawa satu buah koper serat fiber berwarna cokelat berukuran 24 inci yang berisi barang yang disita. KPK juga membawa satu unit mobil Audi bernomor polisi DD 57 US dari kediaman Syahrul.
Sebelumnya, KPK juga menggeledah kantor Kementan di kawasan Ragunan. Namun, KPK belum mengungkap identitas tersangka meski kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan sudah naik ke tahap penyidikan. KPK juga dikabarkan sudah menetapkan tiga tersangka dalam perkara dugaan korupsi di Kementan.
Tiga tersangka yang dimaksud yakni Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo; Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Kasdi Subagyono; dan Direktur Alat Mesin Pertanian, Muhammad Hatta.